Doa Ismu Azam atau Ismul A‘zham adalah doa yang dipercaya oleh sebagian ulama sebagai nama Allah yang Agung, yang bila diucapkan dengan benar dan diiringi keyakinan penuh, dapat membawa keberkahan, kemudahan, serta pengabulan hajat. Berikut penjelasan lengkapnya secara sistematis, terstruktur, dan terintegrasi:
1. Pengertian Ismu Azam
Ismu Azam berasal dari bahasa Arab: Ism berarti "nama", dan A‘zham berarti "yang paling agung" atau "besar". Maka, secara harfiah Ismu Azam berarti "Nama yang Maha Agung". Nama ini merujuk pada nama atau sekelompok nama Allah yang dianggap memiliki kekuatan khusus dan merupakan nama paling agung di antara Asmaul Husna. Menyebutnya dalam doa diyakini dapat mempermudah terkabulnya permohonan kepada Allah.
2. Dasar Hadis tentang Ismu Azam
Beberapa hadis Nabi Muhammad ﷺ menyebutkan bahwa terdapat nama Allah yang apabila seseorang berdoa dengan nama tersebut, maka Allah akan mengabulkannya. Hadis ini menjadi dasar dari konsep Ismu Azam dalam doa, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit nama tersebut:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah memiliki nama yang agung, jika seseorang berdoa kepada-Nya dengan nama tersebut, maka Allah akan mengabulkannya, dan jika seseorang memohon kepada-Nya dengan nama tersebut, maka Allah akan memberinya." (HR. Tirmidzi, Abu Dawud).
Beberapa ulama berpendapat bahwa Ismu Azam adalah salah satu atau beberapa nama dari 99 Asmaul Husna, meskipun mereka berbeda pendapat mengenai nama spesifik yang dimaksud.
3. Penafsiran Nama-Nama dalam Ismu Azam
Terdapat beberapa pendapat tentang nama spesifik yang dianggap sebagai Ismu Azam, di antaranya:
- Pendapat Imam An-Nawawi: Ismu Azam adalah "Allah" atau "Al-Hayyu Al-Qayyum" (Yang Maha Hidup, Berdiri Sendiri).
- Pendapat Imam Asy-Syaukani: Mengatakan bahwa Ismu Azam terdapat dalam tiga ayat, yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi), Al-Imran ayat 2, dan Tha Ha ayat 111.
- Pendapat Lain: Menyatakan bahwa Ismu Azam adalah nama-nama Allah seperti "Ar-Rahman", "Ar-Rahim", "Al-Malik", atau "Al-Quddus".
Dari pendapat-pendapat tersebut, nama yang sering disebut sebagai Ismu Azam adalah "Allah", "Ar-Rahman", dan "Al-Hayyu Al-Qayyum".
4. Cara Mengamalkan Doa Ismu Azam
Untuk mengamalkan Ismu Azam, seseorang dianjurkan untuk:
- Berdoa dengan niat yang ikhlas dan penuh harapan.
- Memulai dengan pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.
- Menyebut nama-nama Allah, khususnya yang diyakini sebagai Ismu Azam seperti "Ya Allah, Ya Rahman, Ya Hayyu Ya Qayyum."
- Meminta kepada Allah sesuai dengan kebutuhan atau hajat yang dimiliki, disertai keyakinan kuat bahwa Allah akan mengabulkan permintaan.
Berikut adalah contoh format doa yang dapat digunakan:
"Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Hayyu Ya Qayyum. Aku memohon dengan nama-Mu yang Maha Agung agar Engkau mengabulkan doaku ini dan memberikan apa yang terbaik bagiku di dunia dan akhirat."
5. Perbandingan dengan Doa-Doa Lain
Perbandingan Ismu Azam dengan doa-doa lainnya adalah sebagai berikut:
- Ismu Azam memiliki kekhususan karena mengandung nama Allah yang dianggap memiliki "kekuatan lebih" atau "keistimewaan" dalam permohonan.
- Dalam doa-doa biasa, seseorang menyebut nama-nama Allah tanpa mengutamakan nama tertentu, sementara Ismu Azam lebih terfokus pada penyebutan nama-nama tertentu yang diyakini berpotensi lebih besar untuk dikabulkan.
- Ismu Azam membutuhkan keyakinan yang mendalam dan pemahaman makna nama-nama Allah yang dipanjatkan, dibandingkan doa-doa rutin yang tidak menyebutkan nama-nama khusus.
6. Kesimpulan Holistik
Ismu Azam dalam doa menunjukkan kekayaan aspek spiritual dalam Islam, yang mengajarkan umat Muslim untuk memahami keagungan Allah dalam berbagai nama-Nya. Memahami dan mengamalkan doa Ismu Azam bukan hanya sekadar menyebut nama, tetapi juga menghadirkan makna dari setiap nama dalam kehidupan.
7. Keutamaan dan Manfaat Doa Ismu Azam
Doa Ismu Azam diyakini memiliki keutamaan besar, karena menyebut nama Allah yang agung dipercaya akan mendekatkan diri kepada-Nya dan memperkuat spiritualitas. Berikut beberapa manfaat yang dikaitkan dengan doa ini:
- Pengabulan Doa: Salah satu keutamaan utama Ismu Azam adalah bahwa doa yang disertai dengan penyebutan nama-nama ini lebih berpotensi dikabulkan. Hal ini mengajarkan pentingnya pemahaman terhadap Asmaul Husna dan ketulusan dalam berdoa.
- Ketenangan Jiwa: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Agung, seorang Muslim diingatkan akan kasih sayang dan kebesaran-Nya, yang dapat membawa ketenangan jiwa dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
- Menguatkan Iman dan Keyakinan: Doa Ismu Azam membantu memperkuat iman, karena melibatkan pemahaman mendalam terhadap sifat-sifat Allah, dan mengajarkan rasa tawakal serta kesabaran.
- Memperkuat Rasa Syukur: Dengan menyebut nama Allah, seseorang akan lebih mudah mengingat nikmat-nikmat yang telah diberikan dan mengembangkan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari.
8. Contoh-contoh Doa yang Mengandung Ismu Azam
Selain doa dengan penyebutan nama “Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim,” beberapa doa lain yang dapat mencakup Ismu Azam dalam berbagai konteks antara lain:
Doa Memohon Petunjuk:
“Ya Allah, Ya Hayyu Ya Qayyum, tunjukilah aku jalan yang lurus, jauhkanlah aku dari kesalahan dan kekhilafan. Bimbing aku agar selalu berada di jalan yang Engkau ridhai.”
Doa untuk Mendapatkan Kemudahan Rezeki:
“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Pemurah, Maha Pemberi Rezeki, Ya Rahman Ya Rahim. Mudahkanlah aku dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Berikanlah kecukupan bagiku dan keluargaku.”
Doa Menghadapi Kesulitan:
“Ya Allah, Ya Qayyum, Ya Shamad. Hanya kepada-Mu aku berserah diri. Berikanlah aku kekuatan dalam menghadapi ujian ini. Jadikan aku orang yang sabar dan tabah.”
Doa untuk Kesembuhan:
“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Menyembuhkan, Ya Shafiy, Ya Kafi. Sembuhkanlah aku dari segala penyakit yang ada dalam tubuhku. Lindungilah aku dari penyakit yang membahayakan.”
Doa-doa ini tidak hanya menyebutkan hajat atau keinginan tetapi juga nama-nama Allah yang sesuai dengan situasi doa tersebut, yang dapat memberikan makna lebih dalam dan menghadirkan keagungan Allah di hati mereka yang berdoa.
9. Tata Cara Khusus dalam Mengamalkan Doa Ismu Azam
Berikut beberapa tata cara yang dianjurkan dalam mengamalkan doa Ismu Azam untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar:
- Mengambil Wudhu Terlebih Dahulu: Berwudhu dapat membersihkan diri, dan banyak ulama menganjurkan untuk berdoa dalam keadaan suci.
- Khusyu’ dalam Berdoa: Penting untuk berdoa dengan penuh konsentrasi, menghadirkan hati, dan menghilangkan gangguan atau pikiran yang dapat mengalihkan fokus.
- Memulai dengan Tahmid dan Shalawat: Mulailah dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, lalu menyebutkan nama-nama Allah yang diinginkan.
- Pengulangan Doa: Ada yang menyarankan mengulangi doa ini beberapa kali, tergantung pada kebutuhan dan keyakinan seseorang.
- Istiqamah: Doa yang diiringi dengan keyakinan, kesabaran, dan ketekunan dalam mengamalkannya sering kali memberikan hasil yang lebih optimal.
10. Perbandingan Pendekatan terhadap Ismu Azam di Berbagai Madzhab
Pemahaman tentang Ismu Azam memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama dari berbagai madzhab:
- Madzhab Syafi’i: Cenderung menyebutkan bahwa Ismu Azam adalah nama “Allah” itu sendiri. Sebab, nama ini mencakup segala sifat Allah dan mencerminkan keagungan yang sempurna.
- Madzhab Maliki dan Hanbali: Menganggap bahwa Ismu Azam bisa berupa nama-nama yang mengandung makna rahmat, seperti “Ar-Rahman” atau “Ar-Rahim,” yang berhubungan dengan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
- Madzhab Hanafi: Beberapa ulama Hanafi berpendapat bahwa Ismu Azam bisa berupa “Al-Hayyu Al-Qayyum,” karena dua nama ini mengandung makna hidup yang kekal dan kemampuan Allah untuk mengatur alam semesta tanpa bantuan.
Setiap madzhab memiliki pendapat masing-masing tentang nama yang paling tepat, namun semuanya sepakat bahwa Ismu Azam adalah nama Allah yang agung dan sakral, yang membawa berkah dan kemuliaan bagi mereka yang menyebutnya dengan penuh penghayatan.
11. Kesimpulan Menyeluruh
Ismu Azam adalah konsep yang menekankan keagungan dan kemuliaan Allah, serta menunjukkan kekayaan spiritual yang ada dalam Islam. Nama-nama Allah dalam Ismu Azam memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk menguatkan keimanan dan menyempurnakan ikhtiar dalam berdoa. Menyebut Ismu Azam tidak hanya sebagai bagian dari doa, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami lebih dalam hakikat sifat-sifat Allah yang Maha Agung.
Melalui pemahaman ini, umat Islam diajak untuk berdoa dengan keyakinan penuh, mengakui keagungan Allah, dan selalu tawakal atas hasil yang diberikan oleh-Nya.
12. Kisah-Kisah Pengamalan Doa Ismu Azam dalam Kehidupan Para Nabi dan Ulama
Pengamalan doa Ismu Azam dalam kehidupan para nabi dan ulama menunjukkan kekuatan spiritual yang terkandung dalam penyebutan nama-nama agung Allah. Berikut adalah beberapa kisah yang sering dihubungkan dengan pengamalan doa Ismu Azam:
- Nabi Yunus AS dalam Perut Ikan: Ketika Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar, beliau berdoa dengan doa yang berbunyi: "Laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin" ("Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zalim"). Doa ini mengandung pengakuan akan keagungan Allah dan penyesalan yang tulus, sehingga Allah menyelamatkannya. Doa ini diyakini juga mengandung makna Ismu Azam dalam bentuk pengakuan atas kebesaran Allah dan permohonan ampun.
- Kisah Nabi Zakaria AS: Nabi Zakaria yang berusia lanjut dan istrinya yang mandul berdoa kepada Allah untuk memperoleh keturunan. Doanya, "Ya Allah, jangan biarkan aku hidup tanpa penerus," dikabulkan Allah dengan kelahiran Nabi Yahya. Banyak ulama percaya bahwa Nabi Zakaria mengucapkan Ismu Azam dalam doa ini, yang merupakan ungkapan penuh keikhlasan dan keyakinan.
- Imam Al-Ghazali: Dalam salah satu karya besarnya, beliau menekankan pentingnya memahami dan menggunakan Ismu Azam dalam doa. Imam Al-Ghazali meyakini bahwa mereka yang memahami nama Allah yang Maha Agung dan menggunakannya dalam doa dengan ikhlas dan penuh keyakinan akan mendapatkan rahmat yang besar dari Allah.
13. Hubungan Antara Doa Ismu Azam dan Tasawuf
Dalam tasawuf, doa Ismu Azam memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Para sufi percaya bahwa penyebutan nama Allah yang paling agung dalam keadaan khusyuk adalah cara untuk mencapai maqam spiritual yang tinggi dan lebih dekat dengan Allah. Beberapa aspek yang menunjukkan hubungan antara doa Ismu Azam dan tasawuf meliputi:
- Dzikir Khusus: Para sufi sering melakukan dzikir yang berisi nama-nama Allah sebagai bentuk pendekatan spiritual. Dzikir ini sering kali mengutamakan nama-nama yang diyakini sebagai Ismu Azam, seperti "Ya Hayyu Ya Qayyum," atau "Ya Allah," yang mereka yakini memiliki daya tarik spiritual yang kuat.
- Kehadiran Hati dan Khusyuk: Pengamalan doa Ismu Azam dalam tasawuf menekankan pentingnya kehadiran hati dan kekhusyukan. Para sufi berusaha menghadirkan Allah dalam hati mereka dan merasa seolah-olah berada di hadapan-Nya saat menyebut nama-Nya.
- Maqam Ma’rifat: Dalam perjalanan menuju ma’rifat (pengetahuan hakiki tentang Allah), doa Ismu Azam dianggap sebagai salah satu sarana untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang esensi Allah dan kesempurnaan sifat-Nya. Penyebutan Ismu Azam tidak hanya dilakukan sebagai permohonan, tetapi juga sebagai cara untuk merenungkan makna dari sifat-sifat Allah.
14. Mengatasi Tantangan dan Rasa Ragu dalam Mengamalkan Doa Ismu Azam
Tidak semua orang merasakan manfaat doa Ismu Azam secara langsung, dan beberapa mungkin menghadapi keraguan atau tantangan dalam mengamalkannya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi tantangan tersebut:
- Memahami Makna Doa: Sebelum berdoa, penting untuk memahami makna dari nama-nama Allah yang digunakan. Dengan begitu, seseorang tidak hanya sekadar mengucapkan, tetapi juga menghayati kebesaran Allah melalui setiap kata.
- Berdoa dengan Sabar: Dalam beberapa kasus, jawaban dari Allah mungkin tidak datang segera. Pengamal Ismu Azam perlu bersabar dan percaya bahwa Allah mendengar doa mereka, bahkan jika hasilnya mungkin tidak langsung terlihat.
- Menguatkan Keyakinan melalui Ilmu: Dengan memperdalam ilmu tentang sifat-sifat Allah dan mempelajari kisah para nabi dan ulama yang berhasil dengan doa ini, seseorang akan lebih yakin dalam mengamalkan doa Ismu Azam.
- Melatih Keikhlasan dan Tawakal: Penting untuk berdoa tanpa pamrih duniawi atau keinginan yang tidak sesuai. Keikhlasan, tanpa mengharapkan apa pun kecuali ridha Allah, akan memperkuat pengaruh doa ini dalam kehidupan seseorang.
15. Kesimpulan Akhir tentang Makna dan Hikmah Doa Ismu Azam
- Doa Ismu Azam adalah bentuk penghambaan yang penuh keikhlasan dan keyakinan kepada Allah, yang melibatkan penyebutan nama-nama Allah yang paling agung. Praktik doa ini bukan hanya soal ritualistik, tetapi juga melibatkan refleksi mendalam terhadap sifat-sifat Allah dan makna yang terkandung dalam nama-Nya.
- Secara keseluruhan, Ismu Azam mengajarkan umat Muslim untuk menggantungkan sepenuhnya harapan dan permintaan kepada Allah dengan penuh kepercayaan. Doa ini menjadi lebih dari sekadar permohonan—ini adalah upaya spiritual untuk mencapai kedekatan dengan Sang Pencipta, pemahaman yang lebih mendalam akan sifat-sifat-Nya, dan kesadaran akan kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
Dengan demikian, bagi seorang Muslim, doa Ismu Azam adalah cara untuk berkomunikasi secara intim dengan Allah, meyakini bahwa di balik nama yang agung tersebut, terdapat kekuatan yang melampaui keterbatasan manusia.
16. Mengintegrasikan Doa Ismu Azam dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengamalkan Ismu Azam tidak hanya terbatas pada momen-momen tertentu saja, tetapi juga dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu memperkuat spiritualitas seseorang dan menjaga hubungan yang dekat dengan Allah dalam setiap keadaan. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan Ismu Azam dalam aktivitas harian:
- Memulai Hari dengan Dzikir Nama-nama Allah: Setelah shalat Subuh, seseorang dapat memulai hari dengan menyebut nama-nama Allah yang diyakini sebagai Ismu Azam, seperti “Ya Allah, Ya Rahman, Ya Hayyu Ya Qayyum.” Hal ini bisa memberikan ketenangan dan kesiapan mental untuk menghadapi hari.
- Menggunakan Ismu Azam dalam Setiap Doa: Di setiap doa, baik yang rutin maupun ketika memiliki kebutuhan khusus, kita dapat menyisipkan nama-nama yang dianggap sebagai Ismu Azam. Misalnya, saat memohon kemudahan dalam pekerjaan, menyebutkan “Ya Hayyu Ya Qayyum” yang berarti “Yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri.”
- Meningkatkan Kedekatan dengan Allah Melalui Ismu Azam: Melalui doa dan dzikir Ismu Azam, seseorang mengakui bahwa semua kekuatan dan pertolongan berasal dari Allah. Hal ini bisa meningkatkan rasa tawakal dalam menghadapi tantangan.
- Menanamkan Keyakinan yang Kuat dalam Jiwa: Dengan secara rutin menyebut nama-nama Allah yang agung, seseorang menguatkan keyakinannya bahwa Allah selalu hadir dan Maha Mendengar. Hal ini dapat mengurangi rasa cemas dan membangun kepercayaan diri bahwa segala sesuatu terjadi dengan izin Allah.
17. Etika dan Adab dalam Mengamalkan Doa Ismu Azam
Mengamalkan doa Ismu Azam memerlukan adab tertentu yang dianjurkan dalam Islam, agar doa tersebut menjadi lebih bermakna dan efektif. Berikut adalah etika yang dianjurkan:
- Niat yang Ikhlas: Doa harus dilakukan dengan niat yang tulus dan bukan karena ingin pamer atau mendapatkan pujian dari orang lain. Ikhlas adalah inti dari pengamalan Ismu Azam.
- Menghadap Kiblat: Walaupun tidak wajib, menghadap kiblat saat berdoa menambah keutamaan karena menunjukkan penghormatan dan keseriusan dalam berdoa.
- Berwudhu: Berwudhu sebelum berdoa menjadikan doa tersebut dilakukan dalam keadaan suci, yang menunjukkan penghormatan kepada Allah.
- Mengangkat Kedua Tangan: Disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan ketika berdoa, sebagai tanda ketundukan dan harapan kepada Allah.
- Mengakhiri dengan Shalawat: Mengakhiri doa dengan shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ juga dianjurkan, karena shalawat menjadi penghantar doa agar lebih mudah diterima.
18. Mengembangkan Pemahaman yang Holistik tentang Ismu Azam
Doa Ismu Azam tidak hanya dilihat sebagai sarana untuk meminta sesuatu kepada Allah, tetapi juga sebagai upaya mendekatkan diri kepada-Nya dengan pemahaman yang lebih dalam. Memahami konsep ini secara holistik dapat memberikan banyak manfaat, baik secara mental, spiritual, maupun emosional. Beberapa aspek holistik dari Ismu Azam meliputi:
- Kesadaran akan Keterbatasan Diri: Mengakui keagungan Allah melalui Ismu Azam mengingatkan manusia akan keterbatasannya, sehingga mengajarkan sifat rendah hati dan menjauhi kesombongan.
- Meningkatkan Rasa Syukur: Penyebutan nama-nama Allah yang agung, seperti “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim,” meningkatkan kesadaran seseorang terhadap nikmat Allah, sehingga menumbuhkan rasa syukur.
- Mengasah Sifat Sabar dan Tawakal: Ismu Azam juga mengajarkan untuk bersabar dan tawakal, meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Dengan begitu, seseorang lebih tenang dalam menghadapi berbagai keadaan.
- Kebijaksanaan dalam Menghadapi Kehidupan: Menyadari kebesaran Allah melalui Ismu Azam membantu seseorang memiliki perspektif yang lebih luas dalam hidup dan menghindari keputusan yang gegabah atau reaksi yang berlebihan.
19. Pandangan Ilmiah terhadap Pengaruh Doa dan Ismu Azam
Dalam beberapa penelitian psikologi dan kedokteran, disebutkan bahwa doa memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Pengamalan doa Ismu Azam dapat dilihat sebagai bagian dari aspek spiritualitas yang berdampak langsung pada kesejahteraan psikologis. Berikut adalah beberapa hasil temuan yang dapat dihubungkan dengan manfaat doa:
- Efek Menenangkan: Penelitian menunjukkan bahwa berdoa, termasuk doa yang menyebut nama-nama Allah, dapat memberikan efek relaksasi dan mengurangi stres. Dengan menyebut Ismu Azam, seseorang merasa lebih tenang dan yakin bahwa ada kekuatan besar yang menjaga dan membimbingnya.
- Penguatan Diri melalui Keyakinan: Doa dengan keyakinan yang kuat, seperti pada Ismu Azam, dapat membantu meningkatkan ketahanan diri (resilience) dalam menghadapi cobaan. Dengan demikian, seseorang merasa lebih mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
- Perubahan Kognitif Positif: Pengamalan Ismu Azam juga berpotensi membantu seseorang mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif, karena fokus doa ini adalah pada kebesaran dan rahmat Allah. Dengan mengalihkan perhatian kepada Allah, seseorang bisa lebih optimis dan percaya diri dalam menjalani kehidupan.
20. Kesimpulan Terakhir dan Rangkuman
Doa Ismu Azam adalah ibadah khusus yang mengajarkan keyakinan kepada Allah melalui penyebutan nama-Nya yang agung. Tidak hanya sebuah doa, Ismu Azam adalah sarana untuk membangun hubungan yang erat dengan Sang Pencipta, yang memengaruhi kepribadian, perilaku, dan pola pikir seseorang.
Inti dari Doa Ismu Azam:
- Doa ini memfokuskan pada keikhlasan, keyakinan, dan pengakuan terhadap keagungan Allah.
- Penyebutan Ismu Azam melibatkan pemahaman mendalam terhadap sifat-sifat Allah yang tercermin dalam nama-nama-Nya.
- Pengamalan doa ini dilakukan dengan etika dan adab, disertai niat yang ikhlas dan ketulusan hati.
Dampak Spiritual dan Psikologis:
- Mengurangi stres dan memberikan ketenangan.
- Meningkatkan rasa syukur, sabar, dan tawakal.
- Memperkuat ketahanan emosional dan mental.
Rangkuman Akhir: Doa Ismu Azam merupakan salah satu bentuk ibadah yang mengingatkan kita akan keagungan Allah yang Maha Kuasa. Dengan memahami dan mengamalkan doa ini, seseorang akan mendapatkan manfaat yang lebih dalam kehidupan, baik secara spiritual maupun duniawi.